Belakangan ini nama Elon Musk melejit di dunia maya terutama saat peluncuran pesawat luar angkasa buatannya yang membawa astronot NASA ke International Space Station (ISS) bulan Juni kemarin. Selain pesawat luar angkasa, ia juga memiliki perusahaan mobil bertenaga listrik, panel surya, terowongan kilat, dan bidang-bidang futuristik lainnya namun tetap ramah lingkungan. Siapa sih Elon Musk? Di kalangan Indonesia, namanya belum terlalu menjadi sorotan banyak orang. Untuk itu, gue coba ceritain based on buku biografinya.

Elon Reeve Musk adalah CEO dan penemu dari SpaceX dan Tesla serta investor dan penemu dari beberapa perusahaan lainnya seperti SolarCity, OpenAI, Boring Company, Hyperloop, dan lain-lain. Dialah sosok yang yakin dengan kemustahilan terciptanya mobil listrik, panel surya, dan roket. Musk adalah versi science-fiction P.T. Barnum.

Sebelum SpaceX dan Tesla

Melalui buku ini, perjalanan awal Musk diceritakan dengan membuat start-up bernama Zip2. Musk sering kali menjelaskan konsep tersebut menggunakan analogi pizza, bahwa semua orang memiliki hak untuk mengetahui lokasi kedai pizza terdekat dengan mereka dan petunjuk arah yang lengkap untuk menuju ke sana. Pada masa itu, ide tersebut adalah emas, namun sekarang kita punya Google Maps. Di akhir perjalanan Zip2, Musk dan Kimbal masing-masing memperoleh 22 juta dan 15 juta dolar AS secara berurutan.

credits to MrOwl.

Setelah selesai dari Zip2, Elon melanjutkan petualangannya di dunia dot-com. Ia bergabung ke perusahaan X.com, sebuah start-up keuangan dengan nama yang terdengar porno. Elon menginvestasikan sekitar 12 juta dolar AS untuk X.com, 1 juta dolar AS untuk mobil balap F1 McLaren, menyisakannya, dan sekitar 4 juta dolar AS untuk digunakan sebagai keperluan pribadi. Di tengah perjalanannya, X.com sempat bergabung dengan rivalnya yang bernama Confinity. Namun penggabungan perusahaan tersebut tidak berakhir terlalu indah bagi Elon. Melalui keputusan dewan, Elon dipaksa keluar dari kepemimpinan dan Thiel (pendiri Confinity) menjadi CEO. Musk tidak menerimanya, tapi dia menyambut perannya sebagai seorang penasihat dan tetap berinvestasi pada perusahaan tersebut sebagai pemegang saham terbesar. Pada Juni 2001, Thiel mengubah merek X.com menjadi Paypal.

Elon bersedia mengambil risiko pribadi yang sangat besar dan gila. Ketika kau melakukan hal semacam itu, pilihannya adalah dua: kau akan mendapatkan bayaran yang setimpal atau kau akan berakhir di sebuah halte bus di suatu tempat.

Ed Ho, mantan eksekutif Zip2

SpaceX

Setelah diusir dari PayPal, Musk mulai mengunjungi kembali fantasi masa kecilnya mengenai pesawat roket dan perjalanan luar angkasa. Ide pertamanya adalah proyek Mars Oasis, di mana tumbuh-tumbuhan dari bumi dibawa ke Mars sehingga bisa menghasilkan oksigen pertama di Mars. Di awal 2002, Musk mencari karyawan untuk perusahaan antariksanya yang kemudian bernama SpaceX. Beberapa nama di antaranya adalah Tom Mueller dan Gwynn Shotwell. Berangkat dari 160 karyawan pada 2005, kemudian bertambah menjadi 1100 karyawan pada 2010.

credits to Quartz.

Tujuan dibuatnya SpaceX adalah transportasi ke luar angkasa namun dengan biaya yang lebih murah serta meningkatkan kenyamanan perjalanan dibandingkan kompetitor lainnya. Musk juga ingin perjalanan luar angkasa tidak hanya eksklusif untuk astronot, namun untuk semua orang semua kalangan. Musk juga ingin peluncuran roket yang dapat digunakan kembali. Selain mendukung penghematan biaya, Musk juga ingin menggunakan konsep rapidly reusable launch system sehingga meningkatkan produktivitas untuk peluncuran roket selanjutnya. Di suatu wawancara, Elon ditanyai mengapa harus didaratkan kembali booster-nya. Ia menjawab seperti ini, “anggap ada peti besar berisi uang, apa yang akan kau lakukan? Membiarkannya atau berusaha menangkapnya?” Tentu menangkapnya adalah jawabannya. Dari pernyataan tersebut sangat jelas mengapa Musk ingin menjalankan konsep reusable serta peluncuran yang murah dan upaya kompetitif dibanding perusahaan lainnya.

Selama perjalanannya membangun SpaceX, Musk seringkali ditertawakan akibat idenya yang gila dan tidak masuk akal. Terlebih saat Musk menargetkan peluncuran namun empat tahun setelahnya baru terjadi peluncuran yang berhasil. Kegagalan peluncuran terjadi berkali-kali, keuangan Musk juga menipis, cacian oleh publik terutama media massa dialami oleh Musk. Namun hari ini kita melihat bahwa ide gila tersebut ternyata tidak terlalu gila, karena beberapa roket buatan SpaceX sudah lepas landas dengan baik. Bahkan NASA memberikan kontrak kerjasama dengan SpaceX baik kargo maupun pengantaran astronot.

Hal ini mungkin berharga untuk dicatat bahwa perusahaan yang berhasil juga mengalami kegagalan sepanjang perjalanan mereka. SpaceX berada di sini untuk perjalanan yang panjang dan berat, dan apa pun hambatan dan tantangannya, kami akan mewujudkan dan membuat ini semua bekerja.

Elon Musk

Tesla

Sebelumnya bernama Tesla Motors yang ditemukan oleh sepasang insinyur bernama Martin Ebenhard dan Marc Tapenning. Idenya adalah membuat mobil dengan baterai Ion-litium, namun kebanyakan dari Venture Capital menolak berinvestasi pada perusahaannya. Sampai suatu saat nama Elon Musk terpikirkan oleh mereka dan mengajaknya bertemu. Mereka berencana untuk menjual dan menawarkan Tesla Motors kepada Musk. Kebetulan Musk sedang mencari sesuatu untuk didanai dalam arena mobil dengan energi yang terbarukan. Bagi Musk, ini bukan sekedar investasi namun kesempatan untuk mengubah dunia dari energi fosil ke energi terbarukan. Mengakhiri ketergantungan Amerika Serikat terhadap bahan bakar minyak. Dengan investasi sebesar 6,5 juta dolar AS, Musk menjadi pemegang saham terbesar Tesla dan pemimpin perusahaan.

credits to Carsguide.

Bersama J.B. Straubel, Elon menjalankan Tesla hingga sekarang. Perjalanannya sama dengan SpaceX: tidak mudah. Terutama media massa, selalu mengambil celah saat Elon mengingkari janji peluncuran mobil pertamanya, Roadster. Elon juga pernah hampir menjual perusahaannya ke Larry Page, (penemu Google) karena sudah tidak ada uang untuk membayar karyawan di hari-hari terakhir akibat tidak ada penjualan Tesla dan harus menangani SpaceX di waktu yang bersamaan.

Elon memiliki kemampuan untuk bekerja lebih keras dan menahan stres yang lebih berat dari siapa pun yang pernah kutemui. Dia tidak hanya bertahan, namun tetap bekerja dan tetap fokus. Kemampuan untuk tetap fokus di tengah krisis merupakan salah satu keunggulan Musk yang utama. Elon memiliki pemikiran rasional yang sangat tinggi.

Antonio Gracias, Investor Tesla dan SpaceX

Sekarang kita melihat Tesla dahulu dengan yang sekarang sangatlah berbeda. Dahulu diragukan sekarang dibanggakan. Mobil-mobil yang diproduksi Tesla sudah dikagumi banyak orang di seluruh negara. Mobil berenergi listrik, maintenance yang minim, pengisian daya yang relatif mudah dan fitur-fitur yang futuristik (salah satunya autopilot) membuat Tesla menjadi pesaing yang layak diperhatikan oleh perusahaan mobil senior seperti Toyota, BMW, Ford, dan lainnya.

Ada sebuah fun fact bahwa Musk sengaja memberi nama-nama model Tesla dengan satu huruf namun jika digabungkan akan membentuk sebuah kata, yakni “SEXY”. Ini hanya guyonan Musk yang selalu jadi identitasnya. Dikarenakan Ford ingin mengambil nama ‘E’ untuk mobilnya, Musk pun lalu memutuskan untuk menggunakan angka tiga pada model Tesla. Jadi, model-model Tesla adalah S-3-X-Y.

Perjalanan Belum Usai

Sebenarnya Elon hanyalah manusia yang sama seperti kita. Bedanya, Elon rela bekerja keras demi mencapai tujuannya. Menurut Brogan Brambrogan, Elon telah bekerja selama 16 jam per hari setiap hari selama bertahun-tahun. Work ethic yang dimilikinya sangat patut kita tiru, namun kita juga perlu menyeimbangkan dengan kebutuhan lainnya juga. Kita memang manusia, namun bukanlah Elon.

Perjalanan karyanya belum usai, terutama SpaceX. Utamanya adalah mengkesplorasi luar angkasa serta mengolonisasi planet Mars agar ras manusia bisa mengambil alih. Sungguh gila. Tapi Elon telah membuktikan selama hampir 2 dekade bahwa semua yang dia inginkan sudah terjadi melalui roket luar angkasa yang murah serta mobil listrik yang inovatif. Ditambah, Elon adalah investor dan penemu dari beberapa perusahaan seperti SolarCity, OpenAI, Boring Company, Hyperloop, dan lain-lain.

Apa yang memisahkan Tesla dari kompetisi adalah kemauan untuk berlari mengejar visinya tanpa kompromi. Sebuah komitmen lengkap untuk melaksanakan standar Musk.

Ashlee Vance, penulis buku Elon Musk: Pria di Balik PayPal, Tesla, SpaceX dan Masa Depan yang Fantastis

Hidup Elon bukan saja merepresentasikan produktivitas, namun selalu ada makna dari apa yang ia mau lakukan. There’s always why behind it. Bukan sekedar profit perusahaan, tapi dampak perubahan yang dunia bisa terima. Ia membuat SolarCity karena ingin memanfaatkan energi matahari cuma-cuma agar meminimalisir penggunaan listrik dan fosil. Ia membuat OpenAI agar manusia saat ini bisa bekerja sama dengan AI secara simultan. Ia membuat Hyperloop atas dasar kebenciannya terhadap wacana di California yang ingin membuat kereta cepat seharga 60 miliar dolar AS yang bisa menempuh dua setengah jam ke San Fransisco. Di sisi lain, Hyperloop hanya akan menelan biaya 6 miliar dolar AS dan lebih cepat dari sebuah pesawat. Dia sering mengedepankan kepentingan orang banyak dibanding kepentingannya sendiri melalui karyanya. Elon memulai perjalanannya dari nol, tidak punya rasa takut untuk mengejar mimpinya. Seakan ia tau apa tujuan ia dilahirkan di dunia ini. Itu yang membuat identitas Elon sangat membekas tidak hanya bagi generasi sekarang, namun generasi-generasi berikutnya. Jadi, menurut kalian Elon Musk orang yang seperti apa?

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started